Kadang
mengenal diri sendiri itu bisa lewat seorang teman. Melihat bagaimana dia
menyikapi sesuatu, mau tidak mau, membuat kita berkaca, apa yang akan kita
lakukan jika berada di posisinya.
Saya baru benar-benar menyadari hal itu kemarin. Setelah saya bertemu dengan salah satu teman saya. Jujur, ketika saya mendengar perkataan-perkataan dia mengenai suatu hal, saya seperti sedang bercermin, dengan sesuatu yang begitu terbalik dengan saya.
Baginya, ketika ada orang yang membicarakan dia di belakang, dia tidak akan menanggapi selama orang itu tidak berbicara langsung kepada dia. Bagi saya, itu kesalahan besar yang telah saya berbuat, dan saya setengah mati harus memperbaikinya, mencari tahu apa sebenernya salah saya.
Baginya, ketika dia tidak suka dengan sesuatu atau seseorang, dia akan mengungkapkannya langsung. Bagi saya, kalau tidak suka dengan seseorang atau sesuatu, maka saya akan coba cari sisi baik dari hal itu. dan kalau saya gagal menemukannya, saya pikir sayalah yang salah.
Itu hanya sekelumit perbedaan antara saya dan dia. Masih banyak sebenarnya, dan saya benar-benar belajar banyak dari dia. Kadang berharap bisa seperti dia. Tapi rasanya susah sekali. Setelah bertemu dia, saya sering bertekad untuk berubah. Supaya tidak cengeng dan lemah seperti selama ini. Tapi, ketika sudah berhadapan dengan kenyataan, yah, saya akan menjadi diri saya lagi.
2 comments:
im touched.....emaakkkkkkk...."nangis golong koming"
zillion thanks to u mak, as i know life is sucks,life is hell, but if we meet real friends life could be a heaven.
HIDUPLAH SEPERTI APA ADANYA DIRI KITA,PANDANGLAH KEKURANGAN KITA MENJADI KELEBIHAN KITA, DAN YANG TERPENTING TEMAN KITA DAPAT DENGAN CARA YANG TULUS BUKAN KITA BELI DENGAN UANG!!!!
You are right dear sister...
Teman yang sejati adalah teman dari hati...bukan dari materi...
And I found it on you....
Thanks for always care and understand....
Post a Comment