Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Monday, December 31, 2012

DO YOU KNOW WHO HOMER IS

The Greeks and Romans always thought that the legendary poet Homer was the greatest author ever. However, we know hardly anything about the man or men who composed the Iliad (a long epic on the wrath of the warrior Achilles, which endangered the Greek expedition to Troy) or the Odyssey (an equally long poem on the difficult voyage home of Odysseus). At the moment, most scholars agree that these texts were dictated to a writer by a very capable bard, who used older, oral traditions, at the beginning of the eighth century BCE. We do not know to what extent later poets have made additions or changes to the two epics. 
It is interesting to compare the two poems of Homer with the standard version Babylonian Epic of Gilgameš. There's a similarity: a capable poet writes down a poem that had until then been transmitted orally. The main hero of the Iliad, Achilles, is a great warrior, but his greatest victory is not won by killing enemies, but  by triumphing over his wrath; similarly, Gilgameš triumphs over his longing for immortalty and learns to accept that he is only human. 
There's also a difference. We can not say something meaningful about the contents of the pre-Homeric poetry, and it is very difficult to say whether a Trojan War has ever taken place. The "prehistory" of the Epic of Gilgameš, on the other hand, is pretty well-known. 
Many Greek and Latin authors were consciously influenced by Homer's language, and several people tried to emulate the Homeric heroes (e.g., Agesilaus II and Alexander the Great). In Egypt, he received divine honors
His most important influence, however, must be sought somewhere else. Unlike contemporary sources from other cultures, Homer's poems are more or less "objective". An Egyptian text leaves no doubt that the enemy of pharaoh are evil impersonated. Homer, on the other hand, offers a balanced judgment of the Trojans and Greeks. This objectivity is not unique in the ancient world -Babylonian chronicles have no difficulty in admitting defeats of Babylonian rulers- but it is rare in ancient literature. Through the histories by Herodotus of Halicarnassus, this may be the Poet's greatest legacy to western civilization. 

Wednesday, December 19, 2012

..silent way....


I am in my silent way..
I want you understand .......what my behind word in my silent way...
Although its hard ..its hurt..I try to keep in my silent way..
And only tears...tears..away...
May be ..you don't know me ...
Just say me love and I will keep in my silent way..
To let you know something different about me...
And you will understand me ..
Until you know what is my silent way mean...
My heart crying thousand times and no matter what they say..
I am in my silent way..
Until you know...
Until you understand my silent way mean..
Understand...what is my silent way.....
Silent way is nothing...yes nothing..
Like me..in my silent way


 

 

 


Tuesday, December 18, 2012

My Solitude Part.....

have you ever felt what I felt at this time?
when all was dark and very scary
when you realize that your dreams further away
when you realize that you're alone

did you ever feel like I feel today?
when you're so anxious to get up in the morning
when you want to cry, but there's no shoulder to cry on
you only see your problems that you face alone

did you ever feel like me?
when you feel unable to undergo the days that lie
when you feel like retreat and surrender

You will never know what it feels like a cramped chest 
You will never know what it's like shouting with fear in a deserted alley
you'll never know the feeling 
cry in solitude
desire to surrender
meet the entire contents of your mind and your heart
you would never know it

you'll never know what it feels like to be me

you just know, I'm still smiling in front of you
and I still have a joke for us laugh
but, it's only fake part of me
that you will never realize 

 you will never know...
you will never know
  

Sunday, December 16, 2012

..(bukan)...SAJAK HATI PATAH...

Ternyata,,,
Detik yang merancang arah langkah kita..
Hanya bilur kegamangan...
Mematahkan ranting-ranting harapan..
Hingga pasi...warna asa...
Yang(mungkin) ....pernah bermakna..
Dan...tapi..itu bukti kusam hari hari kita..
Sedang buku harian ..tertoreh..menghitam...
Bukan hanya kegagalan......
Jua kebohongan...cita dan cinta
Manis ..sungguh..
meski kita ....harus meninggalkan nya....



*RIP ... all my felling for you

Saturday, December 15, 2012

LETS TALK ABOUT DREAM

Its not now...but..do you don't want to have a bright future..?????


















Lets do it.....N..O..W....




Monday, December 10, 2012

REVIEW " MUHAMMAD ,LELAKI PENGGENGGAM HUJAN"BY TASARO GK

Muhammad, Lelaki Penggenggam Hujan
Judul Buku       : Muhammad, Lelaki Penggenggam Hujan
Penulis              : Tasaro GK
Penerbit            : Bentang
Tahun Terbit     : Cetakan I Maret 2010, Cetakan IX Mei 2012
Halaman           : 533
Bagi saya, membaca novel biografi Muhammad karya Tasaro adalah sebuah pencapaian tersendiri. Berawal dari cerita dosen saya (Mr Awin,Thanks for always cares) hingga saya ingin membaca dan bertekad meminjam nya. Namun, karena meminjam,saya harus lebih berusaha dan bersabar, menunggu dengan rasa penasaran mnggunung dan harap cemas"bakal di pijemin gak ya " karena beliau nya belum selasai membaca. Hingga pada akhirnya .novel ini berhasil saya bawa  pulang. ^^

Sebelumnya, saya memang sudah membaca resensi novel itu. semua resensi mengatakan kalau buku itu bagus dan sangat layak dibaca. Dosen saya dan teman-teman yang sudah membaca pun mengatakan kalau buku itu bagus sekali.Jadi ingat kata dosen saya "Kamu tak akan menyesal kalau nanti sudah membaca",mengingat saya musti menunggu untuk bisa membacanya.

Novel Muhammad, Lelaki Penggenggam Hujan ini, bercerita tentang dua kisah. Tentang kehidupan Nabi Muhammad SAW, dan seorang lelaki Persia bernama Kashva, yang hidup di abad yang sama dengan masa kenabian.
Kashva, lelaki yang hidup di Kuil Gunung Sistan pada masa pemerintahan Kaisar Khosrou, menghabiskan hari-harinya dengan mengamati bintang dan menerjemahkannya, sekaligus menulis kisah-kisah indah yang memukau. Ia dijuluki rakyat Persia, Sang Pemindai Surga.
Selain mengamati bintang dan menulis, Kashva jiga rajin berkorespondensi dengan teman-temannya dari berbagi Negara di luar Persia. Khususnya Elyas, seorang penjaga Biara Bashra di Suriah. Mereka membincangkan mengenai seseorang yang kehadirannya diramalkan oleh berbagai keyakinan di dunia. Seseorang yang dikatakan akan menaklukan dunia dan membawa kedamaian bagi seluruh alam. Rasa penasaran, keinginan memurnikan ajaran Zarduhst, dan keinginan bertemu dengan Elyas, membawa Kashva pada petualangan panjang yang jauh di luar dugaannya. Berbagai peristiwa terjadi di luar keinginannya, beberapa rahasia terkuak mengejutkan hatinya, dan semuanya, seolah memperjauh jarak yang harus ditempuhnya menuju Suriah.

Di novel pertamanya, kisah Kashva memang masih menggantung. Terakhir kali, ia terdampar di negeri atap langit bersama Mahsya, Xerxes dan Vakhsur. Orang-orang yang muncul selama pelariannya.
Kisah Kashva ini berseling dengan kisah Nabi Muhammad SAW. Untuk kisah Rasulullah, tidak akan saya ceritakan di sini. Saya hanya ingin menuliskan tentang keistimewaan novel ini dibanding dengan buku Sirah Nabawiyah atau kisah-kisah nabi yang pernah saya baca.

Tasaro, dalam tulisannya, menjadikan Nabi Muhammad, sebagai tokoh yang diajaknya bicara. Seolah ia sedang ‘curhat’ kepada Rasulullah. Di sini saya kurang mengerti itu gaya sudut pandang apa. yang jelas, gaya seperti itu membuat saya merasa ikut memiliki kedekatan personal kepada Rasulullah. Mungkin karena itu juga lah, bagi saya tulisan Tasaro lebih mengharu biru dibanding penulis lain.
Membaca kisah Nabi Muhammad SAW, memang akan selalu membawa keharuan dan kerinduan sendiri. Tapi Tasaro, seolah menambah beban rindu itu semakin menjadi. Terlebih, ia sendiri tak pernah memanggil Rasulullah dengan namanya, melainkan dengan julukan-julukan yang memang pantas disandang Rasulullah. Contohnya, Duhai yang Hatinya Bercahaya, wahai Lelaki yang Jitu Perhitungannya, dan beberapa julukan lainnya.

Satu lagi, karena buku ini bukan buku biografi biasa, tetapi lebih seperti novel, maka pencitraan latar kisah pun terasa semakin hidup dengan deskripsi yang detil lewat kata-kata yang indah.Ada,di beberapa bab yang bisa membuat saya menangis ,dan membuat tumpukan tissue di meja":kerja"saya.

Tasaro, dengan caranya telah menunjukkan kecintaannya kepada Kekasih Allah, Muhammad SAW. Dan dengan caranya pula, telah membawa saya semakin mencintai Rasulullah.
Satu-satunya lelaki mulia yang patut diteladani segala tingkah lakunya.


Ya Rasul, lumpuh aku karena rindu….

Saturday, December 8, 2012

Know Our Self

Kadang mengenal diri sendiri itu bisa lewat seorang teman. Melihat bagaimana dia menyikapi sesuatu, mau tidak mau, membuat kita berkaca, apa yang akan kita lakukan jika berada di posisinya.

Saya baru benar-benar menyadari hal itu kemarin. Setelah saya bertemu dengan salah satu teman saya. Jujur, ketika saya mendengar perkataan-perkataan dia mengenai suatu hal, saya seperti sedang bercermin, dengan sesuatu yang begitu terbalik dengan saya.

Baginya, ketika ada orang yang membicarakan dia di belakang, dia tidak akan menanggapi selama orang itu tidak berbicara langsung kepada dia. Bagi saya, itu kesalahan besar yang telah saya berbuat, dan saya setengah mati harus memperbaikinya, mencari tahu apa sebenernya salah saya.

Baginya, ketika dia tidak suka dengan sesuatu atau seseorang, dia akan mengungkapkannya langsung. Bagi saya, kalau tidak suka dengan seseorang atau sesuatu, maka saya akan coba cari sisi baik dari hal itu. dan kalau saya gagal menemukannya, saya pikir sayalah yang salah.

Itu hanya sekelumit perbedaan antara saya dan dia. Masih banyak sebenarnya, dan saya benar-benar belajar banyak dari dia. Kadang berharap bisa seperti dia. Tapi rasanya susah sekali. Setelah bertemu dia, saya sering bertekad untuk berubah. Supaya tidak cengeng dan lemah seperti selama ini. Tapi, ketika sudah berhadapan dengan kenyataan, yah, saya akan menjadi diri saya lagi.

Berinteraksi dengan banyak orang, memang membuat kita belajar banyak hal. Salah satunya belajar mengenali diri sendiri seperti yang saya alami. 



*To Joey...Thanks for this inspiration

Something named MISS YOU SUDDENLY...


miss you much, miss you more, miss you bad...

merindukanmu.... tiba-tiba, merindukan setiap waktu....,
 merindukanmu di waktu-waktu tertentu,..... merindukanmu sepanjang hari

berharap bertemu denganmu suatu hari nanti,....
 berharap tidak pernah bertemu denganmu lagi....

berharap kau masih mengingatku....,
berharap kau tidak pernah mengenalku.....
berharap kau melupakanku

I've felt it all...

tapi, baiklah,....
katanya kita tidak boleh mendikte takdir...

aku tidak berharap banyak.....bahkan aku tidak berharap apa-apa

selama kamu baik-baik saja di sana,...

aku baik-baik saja di sini...

Syair Rahasia Hati




























*setelah mencarimu...
dengan kecemburuan liar seperti ini
aku di benci...di dengki..
karena engkau satu kekasih
dan aku....kekasih di atas segalanya

Wednesday, December 5, 2012

DO THE END OF COLD WAR IS THE HISTORICAL MOMENT FOR THE "WIND OF CHANGE " SONG OF SCORPIONS

After the success of their temporary wartime alliance against Nazi Germany, the USSR and the US saw each other as profound enemies due to their economic and political differences. The Soviet Union created the Eastern Bloc with the eastern European countries it occupied, annexing part or all of some and maintaining others as satellite states. The post-war recovery of Western Europe was facilitated by the United States' Marshall Plan, while the Soviet Union, wary of the conditions attached,

WHAT IS HISTORICAL APPROACH IN ANALIZING POEM


Historical approach is one of the most method to analyze poetry.Which is use in analysis poetry is referred to as the historical method of literary critism.
The mean is poem interpretation within the history or contemporary frame of reference ,also the histiric moment behind the poem.
This approach insist that poem’s meaning can only be understood within the historical setting.
Eventhought using this approach admit that the poem can mean something different to the readers of a later century.they stil maintain that the original meaning behind the historical moment and it can be discover only through historical analysis.


..DECEMBER DRIZZLING..

Walking alone..down this street
This December drizzling ...feels oh sweet..
Yet...Where is my heart...where is the beat..
or ..day by day went so weak..
This December drizzling ..I cry again..
Who knows my tears....who cares my pain..
This December drizzling is blue...so dark blue
Who hears my crying...thats true
This December drizzling went so cold
I am stooping..and my secret..untold
Walking down this street..alone still
I am in tears..trully tears
And this December drizzling
Feels oh sweet...still..



  By: Cah Mbeling
  *early December in tears

                                                                                         

Monday, December 3, 2012

ANALYSIS POETRY/SONG “WIND OF CHANGE” USING HISTORICAL APPROACH


I folow the Moskva
Down to Gorky Park
Listening to the wind of change
An August summer night
Soldiers passing by
Listening to the wind of change

The world is closing in
Did you ever think
That we could be so close, like brothers
The future's in the air
I can feel it everywhere
Blowing with the wind of change


....aku...

...........................................
........................................
...........................................
........................................



-berkaca aku pada jelaga
berkilat....
menghitam...
berkaca aku pada jelaga
kulihat ..........
aku di dalamnya
wajahku..........
.t.e.r.s.e.n.y.u.m


...................................
................................
..............................
.................................
................